Entertainment, Food

Micin Bikin “Lemot” Benar Enggak Sih?

Sampai saat ini masih sangat banyak masyarakat yang memperdebatkan apakah penyedap rasa MSG atau yang dikenal pasar sebagai “micin” memiliki pengaruh pada daya tangkap dan kinerja otak atau tidak.

Hal ini terbilang wajar. Karena, walaupun Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) sudah mengklasifikasikan MSG sebagai bahan makanan yang aman, sesungguhnya tidak ada yang benar-benar pasti dan tepat dalam dunia sains dan ilmu penelitian. Dan menyesuaikan perkembangannya, sampai saat ini penelitian tentang micin ini juga masih terus dilakukan.

Perlu diketahui bahwa sesungguhnya, penyedap rasa atau lebih akrab dikenal dengan micin mengandung monosodium glutamat yang terdiri dari air, natrium, dan glutamat. Nah, zat glutamat ini sendiri juga terkandung dalam susu, keju, daging, ikan, dan beberapa sayuran. Uniknya, zat glutamat dalam bahan pangan yang disebutkan tadi punya peran sebagai zat penting yang berperan untuk merubah rasa makanan jadi lebih nikmat.

Dalam sebuah artikel kesehatan dari laman hallosehat, kandungan asam glutamat itu dapat menghidupkan sel-sel saraf otak menjadi lebih aktif dan membuat makanan menjadi terasa lebih nikmat dan lezat. Dalam artikel yang sama juga dinyatakan bahwa, selama ini banyak efek samping setelah terlalu banyak dan menumpuk zat dalam kandungan MSG memang terjadi pada sistem syaraf otak. Karena itu, secara tidak langsung, MSG membuat seseorang bisa saja mengalami penurunan kemampuan kinerja otak, atau bahasa kekiniannya adalah “lemot”.

Otak memiliki banyak saraf yang berfungsi sebagai rangsangan. Syaraf rangsangan ini disebut dengan syaraf reseptor yang jumlahnya sangat banyak dan terletak di bagian hipotalamus otak. Glutamat dalam penyedap rasa akan menciptakan rangsangan pada reseptor hipotalamus. Nah, akan menjadi berbahaya apabila zat Glutamat ini terlalu banyak jumlahnya di hipotalamus otak, karena reseptor-reseptor akan terangsang secara berlebihan akibat dari tingginya kadar Glutamat. Kinerja reseptor yang berlebihan tentunya akan berdampak pada kematian beberapa neuron syaraf, padahal neuron merupakan sel syaraf yang berperan untuk menjalankan fungsi koneksi untuk kemampuan kognitif otak.

Apabila terjadi kematian neuron, maka kemampuan kognitif otak juga tentunya menurun, hal ini yang menyebabkan terjadinya susah konek dan menyebabkan seseorang menjadi lemot. Segala yang berlebihan memang tidak baik, namun bukan berati konsumsi micin adalah hal yang dilarang dari segi kesehatan dan pangan. Meski dampak yang ditimbulkan tidak terjadi secara sekejab namun bila konsumsi MSG dilakukan sehari-hari, maka semakin lama efeknya juga akan semakin menumpuk. Para ahli kesehatan dan nutrisionist menyarankan untuk lebih baik menggunakan rempah-rempah alami sebagai pengganti MSG atau micin.

Previous ArticleNext Article