Minat Sama yang Cantik? Pulau Gili Ketapang Siap Suguhkan yang Cantik dan Anti Bosan

Banyak orang atau traveler yang beranggapan dan pastinya paham bahwa Pulau Gili adanya di Lombok. Bener sih dan memang banyak destinasi wisata di sana. Tapi, apakah kamu pernah dengar mengenai Pulau Gili Ketapang? Pulau yang secara administratif masih masuk ke Kabupaten Probolinggo ini merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di antara pulau Jawa dan Madura. Dari Pelabuhan Tanjung Tembaga, jaraknya 5 mil di tengah laut. Mitos masyarakat yang mengatakan bahwa pulau tersebut bergerak sendiri ke tengah laut menjadi sebuah cerita yang melatar belakangi menariknya pulau ini untuk dikunjungi, karena pada mulanya, tentu saja pulau ini berlokasi di satu wilayah yang sama dengan daratan yang ada di Desa Ketapang. Setelah peristiwa meletusnya Gunung Semeru, daratan yang ada di Desa Ketapang terbelah dan terpisah, salah satu daratan yang terpisah membentuk pulau kecil, salah satunya Pulau Gili Ketapang. Setelah terpisah dari daratan yang sama, pada mulanya pulau itu memiliki jarak yang tidak terlalu jauh dari daratan Desa Ketapang. Namun semakin lama pulau tersebut bergerak sejauh 5 mil. Di pulau seluas 68 hektar tersebut dihuni sekitar 7.900 jiwa yang kebanyakan merupakan suku Madura. Jadi bahasa Madura menjadi bahasa sehari-hari di sana.

doc.special

Pulau yang tepat berada di Desa Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Probolinggo, Provinsi Jawa Timur ini memiliki rute penyebrangan dari Pelabuhan Tanjung Tembaga. Durasi yang dibutuhkan untuk penyebrangan ini kurang lebih satu jam. Lokasinya yang cukup terpencil dan sedikit butuh perjuangan untuk sampai di sana membuat belum banyak sekali wisatawan atau orang luar daerah mengunjungi pulai kecil nan cantik ini. Pulau dengan ombak yang tenang dan dilengkapi hamparan pasir putih yang membentang luas ini juga dihias dengan luasnya bentangan air laut yang nampak biru dan jernih. Di tambah lagi, warga setempat yang sangat ramah membuat pulau ini terasa nyaman dan menyenangkan untuk dikunjungi.

doc.special

Walaupun kondisi keasriannya masih terjaga, namun masalah klasik akan suatu tempat wisata agaknya masih perlu perhatian. Karenanya jangan kaget apabila menemukan beberapa titik pinggir pantai yang di penuhi oleh sampah dan banyaknya kambing peliharaan warga yang berkeliaran secara bebas. Kemungkinan besar menurut warga setempat, kondisi ini memang terjadi karena merupakan kebiasaan dan kurangnya kesadaran masyarakat setempat di wilayang Desa Ketapang.

google image

 

Nah, walaupun dengan kondisi yang seperti itu. Kamu tetap bisa melakukan perjalanan kesana karena untuk wilayah air dan laut cukup boleh diacungi jempol mengenai kebersihannya. Air laut masih sangat biru dan tidak terlalu dalam sehingga cocok untuk kegiatan snorkeling dan berenang. Lebih spesialnya lagi, di sini juga kamu bisa bertamu ke rumah ikan Nemo karena banyak sekali terdapat anemon laut. Tuh kan, menarik banget ya.

Tetap menjadi wisatawan yang tertib dan cerdas untuk menjaga kebersihan lingkungan yaa, kamu bisa lho jadi contoh buat warga sekitar bahwa lingkungan yang bersih itu nyaman untuk ditempati. Enggak kalah dong dari gili-gili lainnya.

 

 

Yuk Larutkan Kepenatan, Main Basah-Basahan di Air Terjun Watu Lawang

Melipir sedikit meninggalkan keramaian kota dan rutinitas, yuk kita mampir-mampir ke Probolinggo dan siap berbasah-basah ria! Tempat wisata ini berlokasi di Desa Ngepung, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Destinasi wisata berikut memang belum banyak diketahui keberadaannya oleh para wisatawan.

Disamping karena kurangnya sosialisasi dan promosi, destinasi wisata ini berada pada tempat terpencil dan cukup tersembunyi. Serta tentunya membutuhkan tenaga, kesabaran juga jiwa petualang yang cukup untuk bisa menemukan wisata air terjun Watu Lawang Probolinggo karena medan perjalanan yang bisa dibilang cukup banyak butuh perjuangan. Eits, tapi jangan khawatir karena begitu sampai di tujuan, semua perjuangan dan kelelahan saat menuju tempat wisata akan terasa terbayar lunas.

Dinamakan Watu Lawang karena tempat wisata alam ini berada diantara kanan kiri tebing yang tinggi menjulang, dan pada saat wisatawan akan memasuki tempat ini, wisatawan akan menemukan semacam pintu masuk atau orang jawa biasa menyebutnya dengan “Lawang”. Sehingga masyarakat sekitar menamakan tempat ini sebagai “Watu Lawang”. Walaupun sudah mulai mendapat kunjungan dari beberapa adventurer sayangnya sampai saat ini tempat wisata ini masih belum terjamah dan mulai dikelola dengan baik oleh pemerintah daerah setempat, bahkan lahan parkir pun pengunjung perlu menitipkan kendaraan pada warga sekitar.

Rute menuju air terjun Watu Lawang ini masih ada dalam satu jalur dengan jalan raya menuju wisata gunung Bromo dari arah Probolinggo. Ketika wisatawan sampai di dekat SMKN 1 Sukapura, wisatawan akan menemukan sebuah gang kecil disebelahnya. Dan seperti yang disampaikan tadi, para pengunjung harus menitipkan kendaraan pada masyarakat didekat kawasan tersebut. Perjalanan kemudian akan dilanjutkan dengan pola perjalanan menurun untuk menyusuri pinggiran sungai.  Estimasi waktu tempuh dari tempat parkir menuju sungai adalah sekitar 15 – 20 menit tergantung kondisi. Jalan yang akan dilalui merupakan jalan yang biasa dipakai oleh penduduk setempat apabila akan menuruni sungai. Apabila pengunjung menyusuri searah arus sungai, pengunjung akan menemui air terjun kecil yang dinamakan Triban.

doc.google

Nah setelah beberapa menit kemudian para pengunjung akan dipertemukan dengan sebuah air terjun lagi yang tidak terlalu besar. Biasanya, masyarakat menyebutnya dengan nama air terjun Kedung Amis.  Sesudahnya, para pengunjung akan bertemu dengan persimpangan atau pertemuan antara dua sungai dimana jika memilih ke arah kiri merupakan jalan menuju air terjun tujuan (Watu Lawang) namun jika kekanan arah menuju air terjun Sumber Pakis.

Setelah dari sana, pengunjung akan mendapati sesuatu yang menyerupai jempatan. Dan masyarakat setempat menyebutnya dengan nama “Lawang”, di balik tebing tersebut barulah pengunjung akan mendapati Air Terjun Watu Lawang.

Pengunjung sangat disarankan untuk mengunjungi tempat ini pada pagi hari, agar kembali pulang tidak terlalu sore. Selain itu pula, pengunjung disarankan agar tidak mengunjungi tempat ini dikala hujan atau suhu udara sedang lembab. Karena sangat dikhawatirkan debit air meningkat serta kondisi medan yang licin juga daerah sekitar yang masih berupa tanah, rawan terjadi longsor.

Nah, untuk benar-benar masuk dan menikmati air terjun Watu Lawang ini, kamu tidak akan dikenakan biaya masuk alias gratis. Tapi tetap harus tertib dan jaga kebersihan lingkungan sekitar ya. Jangan lupa membawa kamera karena sangat banyak spot-spot indah disepanjang pertualangan menuju tempat wisata ini.