Gadget, Tips

Tanda-Tanda Kamu Sudah Tidak Sehat, Karena Sosial Media

Platform-platform gratis yang tersedia bagi pengguna gawai di seluruh dunia memang sangat mempermudah banyak hal dan pastinya menyenangkan. Maka, tak jarang untuk berbagai pekerjaan, tentu sangat bermanfaat. Mempermudah dan mempercepat proses kerja memang merupakan kelebihan yang ditawarkan oleh kemajuan teknologi zaman sekarang, selain itu beberapa platform ini juga sudah merambah menjadi bidang-bidang lain yang cukup berpengaruh bagi kehidupan.

Media sosial, banyak sekali yang memanfaatkan kelebihan platform ini untuk berbagai pekerjaan dalam bidang marketing tentunya. Tak hanya marketing produk atau jasa dalam bidang bisnis, tapi tenyata media sosial juga bisa menjadi laman kamu melakukan marketing diri. Itu kalau kamu menggunakannya dengan bijak dan benar ya, Ladies. Karena faktanya, secara tidak sadar beberapa hal telah menjadi tanda-tanda bahwa seorang pengguna media sosial sudah sangat tidak sehat menggunakannya. Apa saja sih itu?

Ketergantungan

Nah, ini kayaknya udah jadi barang pasti yang sangat berbahaya yaah. Ketergantungan akan segala hal yang sesungguhnya buatan manusia dan yang awalnya bertujuan untuk memudahkan kehidupan manusia, terbilang bisa menjadi sangat buruk. Ketergantungan pada media sosial bisa membuat kamu seolah-olah tidak hidup dalam kenyataan dan bisa juga kehilangan rasionalitas. Kamu bisa-bisa sangat berpatokan hidup dengan media sosial, dan buruknya lagi kehilangan akal bahwa jejak digital itu mudah sekali dilacak, disimpan oleh pihak lain, bahkan bisa saja diretas. Berhati-hati dan mulailah untuk bijak menggunakan media sosialmu ya.

Like dan Followers jadi masalah

Sebenarnya bisa dibilang ini merupakan efek dari ketergantungan namun dalam batasan yang masih terbilang bisa ditoleransi. Namun apabila sudah mengakar dalam kehidupan, hal ini tentu akan membuat penggunanya menjadi benar-benar tidak hidup dalam realita. Kamu mungkin akan merasa bangga untuk memposting sesuatu yang kira-kira akan menaikan derajatmu ketika kamu memperoleh jumlah likes ataupun followers yang terbilang cukup banyak. Atau yang lebih tidak sehatnya lagi, bila kamu kehilangan followers dan kamu mulai memiliki penilaian negatif terhadap pengguna akun yang meng-unfollow kamu.

Ada satu kasus di mana seseorang meng-unfollow temannya sendiri karena alasan pribadi, dan akhirnya mereka menjadi renggang hanya karena perihal saling follow dan tidak. Baiknya saling menghargai karena tiap akun sosial media merupakan hak masing-masing pribadi. Bila kamu penasaran kenapa seseorang yang kamu kenal tersebut meng-unfollow kamu dari sosial media, baiknya kamu bertanya baik-baik alasannya dan tetap menghargai keputusannya. Ingat, akun merupakan hak tiap masing-masing pribadi.

Enggak sadar kalau iri hati

Ini memang penyakit  yang cukup membahayakan yang disebabkan oleh media sosial. Karena media sosial sifatnya jelas bebas dan dapat digunakan oleh siapa saja. Tak jarang penyakit iri hati ini timbul ketika melihat postingan orang lain yang cenderung mengarah kepada “pamer”. Namun ya memang begitulah media sosial ini adanya. Bagi beberapa orang yang benar-benar telah terjangkit penyakit iri hati karena melihat berbagai postingan akun lain, hal ini bisa sangat buruk karena akan timbul beberapa sifat lain seperti contohnya; senang memberi penilaian yang negatif terhadap orang lain. Lebih fatalnya lagi, jika seseorang terlalu menjadi ingin sama seperti apa yang dilihatnya di laman media sosial dan melakukan hal-hal yang sebenarnya diluar batas kemampuan.

Menjadikan patokan penilaian

Hai kamu para pengguna media sosial, khususnya juga buat kamu para, Ladies yang juga menggunakan media sosial. Bila kamu memiliki media sosial, kamu juga perlu memiliki kedewasaan yang cukup dalam menggunakannya. Beberapa orang yang terkena tanda-tanda tidak sehat dalam menggunakan media sosial menjadikannya sebagai patokan penilaian terhadap dirinya sendiri.

Apakah kamu pernah mendengar istilah I post whatever I want to post ?  mungkin dengan kedewasaan yang matang dan kebijaksanaan yang cukup dalam memanfaatkan media sosial, istilah tersebut perlu kamu terapkan. Jangan untuk mendapatkan penilaian dari orang lain terhadap diri kamu sendiri, tapi gunakan media sosial tersebut sebagai sarana kamu mengekspresikan hal-hal yang kamu sukai. Tentunya tetap harus yang positif ya!

 

Menggunakan segala hal dengan baik merupakan cara yang bijak dan tepat dalam mengikuti arus perkembangan teknologi. Maka, sebagai para perempuan cerdas Indonesia kita harus bisa bijaksana dan mengerti bagaimana cara yang baik untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana eksistensi.

 

 

Previous ArticleNext Article