Jobs, Tips

Trik Cara Jawab Pertanyaan Tentang Kelebihan dan Kelemahan Diri Waktu Interview

Tahap interview atau wawancara kerja, seringkali menjadi momen yang paling menyenangkan sekaligus mendebarkan bagi beberapa orang. Bagaimana tidak, ketika kamu mendapat panggilan untuk interview kamu tentu merasa bagaikan mendapat surat cinta yang pertama. Apa yang kamu tunggu-tunggu akhirnya datang juga, selain kamu merasa senang akan kabar pemanggilan itu, tidak dipungkiri lagi kamu juga pasti merasa deg-deg an alias gugup, apa lagi ketika mendapat pertanyaan mengenai kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirimu.

Alih-alih gugup dan ragu karena takut dianggap terlalu pede atau terlalu minder, kamu biasanya berusaha menjawab bagian pertanyaan ini dengan jawaban yang so-so aja. Padahal, kalau kamu mengetahui bagaimana cara untuk menjawabnya kamu bisa menjadi kandidat yang patut diperhitungkan oleh perusahaan. Nah, berikut ini trik untuk menjawab pertanyaan terkait hal tersebut saat menghadapi sesi wawancara.

 

  1. Hindari ucapan mengenai kelemahan yang fatal

Ketika ditanya tentang kelemahanmu, kamu mungkin akan merasa kalau kamu memiliki begitu banyak kelemahan. Namu, jangan sampai kelemahan-kelemahan tersebut merupakan sesuatu yang tidak bisa ditolerir di lingkungan pekerjaan apalagi kelemahan-kelemahan yang tidak masuk akal atau terkesan main-main.

Bila kamu memiliki kelemahan fisik yang berkaitan dengan kesehatan seperti; kamu memiliki penyakit maag atau astma yang bisa kambuh apabila kamu ada di situasi tertentu yang sesungguhnya bisa kamu hadapi atau kamu cegah sebelum terjadi, itu masih masuk akal. Jangan ceritakan kalau kamu adalah orang yang sulit bangun pagi atau sulit bekerjasama dengan rekan kerja lainnya. Karena selain itu tidak masuk akal, kelemahan tersebut tentu tidak bisa ditolerir dan menimbulkan kesan bahwa kamu memperburuk citra dirimu sendiri.

 

  1. Ceritakan bahwa kamu tetap butuh belajar

Ketika ditanya mengenai kelebihan kamu, tentu kamu tau dan menyadari bahwa di bidang apa kamu melamar pekerjaan, di situlah kelebihan kamu juga. Namun, ceritakan bahwa bagaimanapun kelebihan kamu, kamu tetap berharap bahwa kamu bisa banyak belajar dan berkembang dengan cara bergabung bersama dan berkarya dalam perusahaan. Bila kamu menjawab dengan cara ini, kamu memang humble dan nampak sungguh-sungguh ingin bergabung bersama tim kerja dalam perusahaan tersebut.

 

  1. Tunjukan bahasa tubuh atau gesture yang baik

Walaupun kamu pasti merasa gugup dan takut salah dalam menjawab, hal yang sangat penting untuk kamu tetap pertahankan adalah bahasa tubuh atau gesture yang baik. Oh iya, sesungguhnya kamu perlu sekali mengetahui jenis perusahaan apa yang akan kamu tempati nanti. Ketahui bagaimana kultur dan mayoritas karyawan yang bekerja di sana. Karena, mengikuti wawancara kerja tidak selamanya mengharuskan kamu mengenakan pakaian putih hitam. Yang penting kamu datang dengan pakaian yang pantas dan sopan, serta rapih. Kecuali, ada yang cara berpakaian yang ditetapkan oleh perusahaan saat wawancara.

 

  1. Jangan mencoba menghindari pertanyaan

Hal ini penting jangan pernah mencoba untuk menghindari pertanyaan atau menjawabnya dengan topik yang lain. Ketahuilah pewawancara tidak akan memberikan kamu pertanyaan yang sesungguhnya melampaui bidang yang kamu ketahui seputar pekerjaan yang kamu lamar. Jangan pula menjawab dengan jawaban “tidak tahu sama sekali” namun kamu akan lebih bijak apabila kamu tidak mengetahui sesuatu, berkatalah “mungkin ada hal yang saya kurang ketahui, bila diperkenankan, bolehkah saya tahu apa itu?”

 

  1. Stuck?! Jawab dengan cara ini.

Adakalanya ketika ditanya, kamu akan merasa buntu dan tidak memiliki jawaban lagi soal pertanyaan yang terkait dengan kelebihan dan kekurangan diri. Nah, trik jitu yang bisa kamu lakukan agar tidak mengindari pertanyaan tersebut adalah jawab bahwa kamu merasa kalau kamu kurang baik dalam hal delegasi tugas. Kamu juga bisa menjawab kalau kamu seringkali merasa tidak mudah percaya dengan rekan kerja begitu saja, sehingga seringkali mengoreksi ataupun menanyakan hal mengenai pekerjaan tersebut berulang-ulang. Atau kamu bisa menjawab bahwa kamu terkadang terlalu jujur dalam memberikan penilaian atau kritik dan hal itu membuat kamu merasa tidak enak hati pada rekan kerja.

Previous ArticleNext Article